Tuesday, July 30, 2013

Saintis NASA ‘Menemukan’ Terompet Sangkakala Malaikat Israfil


JANGKA MASA ALAM SEMESTA


Peristiwa mengerikan yang akan terjadi pertama kali pada hari kiamat adalah ditiupnya sangkakala (ash-shur) oleh malaikat Israfil atas perintah Allah.

Makna ash-shur secara etimologi (bahasa) adalah al-qarn (tanduk). Sedangkan menurut istilah syariat, yang dimaksud adalah sangkakala yang sangat besar yang malaikat Israfil telah memasukkannya ke dalam mulutnya (siap untuk meniupnya), dan dia sedang menunggu kapan dia diperintahkan untuk meniupnya. (Syarh Lum’atul Itiqad karya Ibnu Utsaimin, hal. 114)

Makna ini disebutkan dalam hadits shahih dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata:
Seorang badui bertanya: “Wahai Rasulullah, apa itu ash-shur?” Rasulullah menjawab: “Tanduk yang akan ditiup.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Abu Dawud. Hadits ini disebutkan dalam Al Jami Ash Shahih 6/113-114, karya Asy Syaikh Muqbil)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ilmuwan NASA ‘Menemukan’ Trumpet Sangkakala Malaikat Israfil

Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) adalah alat yang merupakan sebahagian dari program atau misi NASA untuk melihat Kosmologi (kajian tentang sifat alam semesta) secara keseluruhan. Projek ini melakukan pemantauan terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta. Sebabnya ramalan umum selama ini mengatakan bahawa alam semesta berbentuk bulat-bundar atau ramalan lain menyatakan bentuknya adalah datar.

Dengan menggunakan WMAP, mereka memperoleh sebuah kesimpulan yang sangat menghairankan, kerana hasil penelitian tersebut menemukan bahawa alam semesta ini berbentuk seperti terompet.

Pada bahagian hujung belakang wilayah ‘trumpet’ alam semesta itu merupakan alam semesta yang tidak dapat diamati (unobservable), sedang bahagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem suria berada merupakan alam semesta yang boleh diamati (observable).

“Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu putusannya masing-masing.” (Az Zumar: 68)

“Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.” (Al Kahfi: 99)

“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. (An Naml: 87)

“Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” (Yasin: 51)

Banyak ulama tafsir mengatakan bahwa tiupan trumpet sangkakala di ayat-ayat tadi selalu diertikan sebagai peristiwa di hari kiamat. Dr Wahbah az-Zuhaily dalam Tafsir Al Wasith menghuraikan bahawa tiupan trumpet di hari kiamat itu tiga kali: 


  • Pertama, tiupan yang menggentarkan, 
  •  Kedua yang mematikan seketika seluruh makhluk. 
  •  Tiupan ketiga tanda mulainya hari kiamat, di mana semua dibangkitkan dan dikumpulkan.

Kalau kita cermati, Al Quran menyebutkan bahawa tiupan itu selalu “di dalam” trumpet, “Wanufikha fi-shshuuri”. Mengapa terompet? Mengapa di dalam (Fi)?

Pasukan WMAP mengamati pola titik-titik panas dan sejuk radiasi microwave kosmik, yang berupaya menggambarkan bentuk alam semesta 380.000 tahun setelah Big Bang. Projek WMAP dari NASA membuat peta titik-titik tadi secara jelas dan lengkap, hasilnya ialah pola itu cenderung memudar, yakni tidak ada titik panas dan dingin yang tampak melebihi jarak rentang 60 darjah. Ini dapat disimpulkan bahawa ketika mengembang, alam semesta terulur panjang. Sempit di awal dan kemudian makin lebar seperti corong. Mirip bentuk trumpet abad pertengahan. Hal ini tentu menyangah ramalan selama ini yang menyatakan bahwa bentuk alam semesta seperti bola (bulat) yang mengembang ke segala arah.

Pasukan WMAP yakin bahawa alam semesta bukanlah berbentuk bola, tetapi berbentuk trumpet. Alam semesta bukan meluas tak terbatas, tetapi dibatasi oleh hujung trumpet. Jadi, alam semesta ada awal dan akhirnya. Hanya Allah yang tidak berawal dan berakhir, “Huwal awwalu wal akhiru”.

“Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari keadaan gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Al Maidah: 15-16)

“Itulah Kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al Baqarah: 2)

“Sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (Fusshilat: 41-42)

Maha Benar Allah atas segala Firman-Nya
Editor: Farid Zakaria
Credit Info & Picture © NASA / WMAP Science Team (http://map.gsfc.nasa.gov/media/060915/index.html)

Sumber

3 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...